Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Selamat malam sobat semuanya, bagaimana liburan hari minggunya ? ... moga senang dan lancar yah. Baiklah pada postingan kali ini tentang Konsep Pendekatan Saintifik (Scientific) pada Kurikulum 2013. Dimana kita ketahui bersama bahwa pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup Kompetensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan secara terpadu. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi :
- Manusia berkualitas yang mampu dan pro-aktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;
- Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan
- Warga Negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Esensi Pendekatan Saintifik/Pendekatan Ilmiah pada proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductive reasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi ide yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.
Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Metode ilmiah pada umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah sebagaimana tercantum dalam Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, bahwa proses pembelajaran terdiri atas 5 (lima) pengalaman belajar pokok, yaitu:
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah sebagaimana tercantum dalam Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, bahwa proses pembelajaran terdiri atas 5 (lima) pengalaman belajar pokok, yaitu:
a. Mengamati;
b. Menanya;
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :
Langkah Pembelajaran | Kegiatan Belajar | Kompetensi yang Dikembangkan |
Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) | Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi | |
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) | Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat | |
- melakukan eksperimen - membaca sumber lain selain buku teks - mengamati objek/ kejadian/ - aktivitas - wawancara dengan narasumber | Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. | |
Mengasosiasikan/ mengolah informasi | - mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. - Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. | Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan . |
Mengkomunikasikan | Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya | Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. |
Berhubung sudah malam dan sudah ngantuk juga hehehe... demikian postingan tentang Konsep Pendekatan Saintifik (Scientific) Kurikulum 2013. Semoga bermanfaat bagi saya pribadi dan bagi pembaca yang sempat berkunjung atau nyasar ke Blog yang sederhana. Mohon maaf atas segala kekurangan, kekhilafan serta jika ada tulisan yang kurang berkenan di hati.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sumber : Berbagai Sumber di Google dan di Buku Modul Pelatihan Guru Sasaran.