A. PENGERTIAN MINAT
Minat merupakan aspek penting motivasi yang mempengaruhi perhatian, belajar, berfikir, dan berprestasi (Dalam Pintrich dan Schunk, 1996). Untuk lebih jelasnya Krapp, Hidi dan Renninger (Dalam Pintrich dan Schunk, 1996) mengemukakan berbagai pengertian minat, antara lain :
1. Minat Pribadi.
Minat pribadi mengandung pengertian sebagai sesuatu ciri pribadi individu yang merupakan disposisi abadi yang relatif stabil. Minat pribadi umumnya ditujukan pada suatu kegiatan yang khusus, misalnya minat khusus pada olahraga, ilmu pengetahuan, music, tarian dan komputer.
Eccles dan Wigfield mengemukakan mengenai minat instrinsik yang secara konseptual berkaitan sama dengan minat pribadi. Pengertian minat pribadi ini ditujukan pada perbedaan individu itu berkaitan dengan proses belajar.
2. Minat Situsional
Minat situsional merupakan minat yang ditimbulkan oleh kondisi atau faktor-faktor lingkungan. Hidi dan Anderson (Dalam Pintrich dan Schunk, 1996) mengemukakan bahwa minat situsional berbeda dari sekedar ingintahuan seseorang karena minat ini berkaitan dengan sesuatu yang spesifik, dan bukan hanya merupakan gambaran struktural dari sesuatu hal atau lingkungan atau topik. Minat situsional ini pun dapat berkembang menjadi minat pribadi. Misalnya : Pengalaman seseorang membaca buku mengenai berbagai percobaan fisika dalam pelajaran IPA, membuatnya berlama-lama menjadi tertarik pada fisika.
3. Minat sebagai Keadaan Psikologis.
Minat sebagai Keadaan Psikologis menggambarkan pandangan interaktif dan berkaitan dengan minat, pada minat pribadi seseorang saling berinteraksi dengan lingkungan untuk menghasilkan keadaan psikologis dari minat pada diri seseorang.
Minat berperan penting dalam kehidupan seseorang dan berpengaruh besar pada tingkah laku dan sikap seseorang. Menurut Hurlock (1989) ada empat cara mempengaruhi perkembangan anak, yaitu berikut ini :
a). Minat dapat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi.
b). Minat dapat sebagai pendorong.
c). Minat berpengaruhi pada prestasi.
d). Minat yang berkembang pada masa kanak-kanak dapat menjadi minat selamanya.
Teori Tabula rasa menunjukan bahwa anak terlahir laksana kertas putih yang kosong, yang belum diisi berbagai hal. Dengan demikian, minat tidak ada dari lahir karena minat berkembang melalui pengalaman belajar. Sejalan dengan semakin meluasnya cakrawala mental anak maka minat-minatnya pun akan berkembang. Minat dapat dipelajari melalui berbagai macam cara, antara lain :
1. Trial and Error ( Coba Ralat)
Dengan mencoba-coba secara tidak langsung akan timbul minat terhadap sesuatu, seperti anak yang baru belajar sepeda. Jika ia sudah mahir, ia akan gemar bersepeda dan akan lebih kuat jika mendapat bimbingan dari lingkungan.
2. Proses Identifikasi pada orang-orang yang dicintai(misalnya ayah dan ibu)
Anak akan menyukai atau berminat membaca sangat mungkin dikrenakan ia melihat ayah atau ibunya senang membaca. Orang tua yang senang menonton sinetron di televisi tanpa sengaja dapat menjadi model/contoh yang kuat bagi anak untuk ikut juga menonton sinetron.
Perkembangan minat anak SD juga tidak terlepas dari Aspek Kognitif dan Aspek Afektif. Aspek Kognitif berkaitan dengan pengalaman anak, pengalaman yang telah diperoleh dari rumah, sekolah, masyarakat dan media masa yang berbeda. Dari Pengalaman inilah anal belajar apa yang didapat dan apa yang tidak memuaskan.
Aspek afektif atau sesuatu yang berkaitan dengan suasana hati, merupakan konsep yang diekspresikan dalam sikap melalui kegiatan yang diminatinya.
Baik aspek kognitif maupun afektif berperan dalam menentukan kegiatan yang dilakukan atau tidak dilakukan maupun tipe penyesuaian diri pada lingkungan. Dalam beberpa hal aspek afektif lebih penting daripada aspek kognitif, khususnya dalam memotifasi diri agar minat lebih bertahan..... ( .)
1. Trial and Error ( Coba Ralat)
Dengan mencoba-coba secara tidak langsung akan timbul minat terhadap sesuatu, seperti anak yang baru belajar sepeda. Jika ia sudah mahir, ia akan gemar bersepeda dan akan lebih kuat jika mendapat bimbingan dari lingkungan.
2. Proses Identifikasi pada orang-orang yang dicintai(misalnya ayah dan ibu)
Anak akan menyukai atau berminat membaca sangat mungkin dikrenakan ia melihat ayah atau ibunya senang membaca. Orang tua yang senang menonton sinetron di televisi tanpa sengaja dapat menjadi model/contoh yang kuat bagi anak untuk ikut juga menonton sinetron.
Perkembangan minat anak SD juga tidak terlepas dari Aspek Kognitif dan Aspek Afektif. Aspek Kognitif berkaitan dengan pengalaman anak, pengalaman yang telah diperoleh dari rumah, sekolah, masyarakat dan media masa yang berbeda. Dari Pengalaman inilah anal belajar apa yang didapat dan apa yang tidak memuaskan.
Aspek afektif atau sesuatu yang berkaitan dengan suasana hati, merupakan konsep yang diekspresikan dalam sikap melalui kegiatan yang diminatinya.
Baik aspek kognitif maupun afektif berperan dalam menentukan kegiatan yang dilakukan atau tidak dilakukan maupun tipe penyesuaian diri pada lingkungan. Dalam beberpa hal aspek afektif lebih penting daripada aspek kognitif, khususnya dalam memotifasi diri agar minat lebih bertahan..... ( .)